Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
1. Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
2. Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
3. Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
4. Menggunakan kata penanda urutan.
5. Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.
Urutan atau struktur teks eksplanasi
1. Pernyataan umum (pembuka)
2. Deretan penjelas (isi)
3. Interpretasi (penutup)
Contoh teks eksplanasi
Judul : Pelangi
Pernyataan Umum (Pembuka)
Pelangi adalah peristiwa optik dan meteorologi berupa cahaya warna-warni paralel satu sama lain di langit atau media lainnya. Di langit, pelangi nampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah ke cakrawala pada saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun.
Deretan Penjelas (Isi)
Ada
empat siklus yang menyebabkan terbentuknya pelangi, antara lain:
Pembiasan Sinar Matahari. Pelangi terbentuk sebab adanya pembiasan sinar atau
cahaya matahari yang dibelokkan ke arah lain dari perjalanan satu medium ke
medium lainnya oleh tetesan air yang berada di atmosfer.
Sinar matahari melewati tetesan air. Saat cahaya matahari melewati tetesan air maka cahaya tersebut akan di bengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah dengan sendirinya.
Pembelokkan cahaya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda sehingga akan memberikan warna yang indah pada pelangi.
Terbentuklah warna pelangi. Warna yang akan pertama dibelokkan adalah warna ungu, sedangkan warna terakhir yang akan di belokkan adalah warna merah serta akan menyusul warna pelangi lainnya yaitu jingga, kuning, hijau, biru dan nila maka kita akan melihat warna pelangi secara utuh yang disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna.
Penutup (Interpretasi)
Pelangi hanya dapat kita lihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar tetapi dari sisi yang berlawanan dengan kita. Posisi kita harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang kita. Mata kita dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
Saatnya mengerjakan latihan pada lembar kerja 5 ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar